Kami merupakan lembaga jasa konsultan yang memiliki spesialiasi dan keahlian dalam menyediakan kapasitas maupun jasa profesional inovatif dalam mendukung dan mempromosikan pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, melalui pendekatan Keruangan, Kewilayahan, dan Ekologi Landscap serta ditunjang dengan prinsip-prinsip scientific serta strategi komunikasi yang efektif.

Jumat, 09 November 2012

Jasa LiDAR, Sistem Pemetaan Paling Efisien



Lidar (pencari jarak laser) dapat digunakan untuk memindai bangunan, formasi batu, dll., untuk membuat model 3D. Lidar dapat menembakkan sinar lasernya dalam jarak jauh: kepalanya berputar secara horizontal, cermin berputar vertikal. Sinar laser digunakan untuk mengukur jarak menuju obyek pertama di jalurnya.

Lidar (light detection and ranging) merupakan teknologi baru yang cukup fenomenal di bidang geospasial. Teknologi ini menjadi semakin dibutuhkan dan memegang peranan sejak disahkannya UU Geospasial tahun 2011. 

Dalam UU ini diamanatkan adanya penyediaan informasi rupa bumi dengan skala 1:1000 oleh Badan Informasi Geospasial. Teknologi lidar inilah yang bisa menjawab kebutuhan-kebutuhan penyediaan data tersebut.
 
Saat ini, pemetaan dengan menggunakan sinar laser yang dibawa pada pesawat udara ini merupakan sistem pemetaan yang paling efisien dibandingkan dengan survei langsung ataupun fotogrametri dan penginderaan jauh. “Teknologi ini mampu mengakuisisi data dengan hingga 200 Khz atau 200.000 titik per detik. Di samping itu, lidar dapat menghasilkan data ketinggian dengan kerapatan 25 titik/m2.

Sistem pemetaan dengan menggunakan lidar selain lebih cepat dan akurat, juga lebih murah. Biaya teknologi lidar menggunakan pesawat biayanya 100 ribu rupiah per hektar, dengan luasan minimal 10.000 hektar. “Meski bersifat efisien, pemanfaatan lidar di Indonesia masih sangat minim karena dalam setiap melakukan perekaman membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk sewa pesawat. Kebanyakan yang menggunakan adalah perusahaan tambang.

Sebagai teknologi baru, dibutuhkan pengenalan konsep lidar untuk pemetaan terkait dengan cara perolehan data, alat yang digunakan, pengolahan dan penyajian data lidar. Di samping itu, juga aplikasi lidar untuk berbagai macam pekerjaan. 
 Image:Lidar aircraft pic.jpg




 http://wikis.lib.ncsu.edu/images/a/ae/Lidar_coastal_pic.jpg


Jika Anda pengguna ArcGIS 9.x atau  ArcGIS 10 yang ingin bisa menampilkan data LiDAR dalam format LAS, bisa menggunakan utility gratis dari GeoCue yang diberi nama LAS Reader for ArcGIS.
Download LAS Reader for ArcGIS disini




https://lh4.googleusercontent.com/-DZSQ4744KD8/TjovuIGhRbI/AAAAAAAABkk/0-JZJVPq7s0/lidar.jpg



Beberapa aplikasi LiDAR lain yang bisa dimanfaatkan antara lain :

LIDAR Untuk Kehutanan (HTI / HPH)
  1. Invetarisasi Pohon. LiDAR memiliki kelebihan dalam pengambilan data dengan detil yang sangat tinggi, hal ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan inventarisasi pohon baik secara berkelompok maupun secara individu. Sebagai contoh, bentuk dan ketinggian kanopi dapat diproyeksikan pada keseluruhan area survey dengan output format yang dapat dibaca pada format standar GIS seperti pada ArcGIS. Data LiDAR ini dapat dikombinasikan secara cepat dengan informasi lapangan untuk menyediakan informasi volume maupun usia pohon. Penggunaan LiDAR juga dapat digunakan untuk menampilkan data informasi secara individu pohon per pohon yang dapat digunakan untuk pengukuran lebih lanjut seperti diameter tajuk dan tinggi pohon, selain itu juga dapat digunakan sebagai dokumentasi perkembangan pohon baik secara individu maupun berkelompok.
  2. Mortality Pohon. LiDAR data dapat dikombinasikan dengan citra potret udara resolusi tinggi untuk mengidentifikasi dan memetakan tingkat kematian pohon. Dengan kombinasi melalui registrasi ortho-photo, informasi yang didapat dapat dengan mudah diolah dalam dengan aplikasi Sisten Infomasi Geografis.
  3. Peningkatan GIS Database. Kegunaan citra raster LiDAR yang terlihat seperti foto hitam putih dapat digunakan untuk pengolahan lebih lanjut meningkatkan informasi spasial kawasan HTI terutama berkaitan dengan tingkat keakurasian yang sangat tinggi. Penggunaan citra LiDAR sendiri dapat dipakai sebagai pilihan citra data dasar.
  4. Pemilihan dan Monitoring kawasan NKT (HCV). Kawasan konsesi HTI pada umumnya memiliki nilai konservasi sebagai bagian dari hutan alami, dat LiDAR dengan dikombinkasikan potret udara resolusi tinggi dapat mengidentifikasi secara detil kelerangan areal, menghitung secara tepat areal NKT lengkap dengan jumlah pohon yang berada di areal NKT. Informasi ini dapat digunakan sebagai dokumentasi kondisi hutan dan menyediakan informasi basisdata yang akurat untuk monitoring dari waktu ke waktu.

LiDAR untuk  Perkebunan
Seperti di bidang kehutanan, di bidang perkebunan aplikasi LiDAR sangat bermanfaat dalam hal :
  1. Menghitung jumlah pohon / tanaman terutama Kelapa Sawit yang memiliki karakter dengan banyak daun.
  2. Pengukuran kondisi tanaman baik secara individu maupun perkelompok.
  3. Estimasi tinggi dan persen penutupan kanopi tanaman perkebunan.

LiDAR untuk Pertambangan
Indonesia memiliki sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti batubara. Hampir sebagian besar sumber daya ini berada di bawah ekosistem hutan tropis. Kegiatan penambangan di Indonesia umumnya dilakukan dengan teknik penambangan di darat yang sebagian besar menerapkan teknik penambangan terbuka (open pit mining) yang didahului dengan pembukaan lahan (land clearing), pengikisan lapisan tanah atas, pengerukan dan penimbunan.
Ada beberapa tahapan penambangan secara garis besar adalah 1. Studi Awal, 2.Eksplorasi , 3. Studi Geoteknik dan Geohidrologi/hidrologi. 4. Studi Kelayakan, 5. Perencanaan Tambang, 6. Penambangan (Produksi – Pengolahan – Pemurnian )- Eksploitasi, 7. Pengangkutan dan Penjualan dan 8. Penutupan tambang dan restorasi

Pada setiap tahapan tersebut, peranan survei dan pemetaan sangat diperlukan, khususnya dalam tahap eksplorasi, studi kelayakan, perencanaan tambang, akses pengangkutan dan penjualan hasil tambang, survei progres dan penutupan tambang.
Aspek ketelitian survei dan pemetaan pada kegiatan penambangan, yang diharapkan masih dalam ketelitian fraksi desimeter-meter.
Pemanfaatan data hasil pengolahan data LiDAR dalam bidang pertambangan diantaranya dapat digunakan untuk mendukung :
  1. Eksplorasi dan evaluasi sumber mineral
  2. Desain dan kontruksi infrastruktur pertambangan
  3. Penentuan dan perencanan lokasi, pit dan volume pertambangan
  4. Perencanaan, monitoring dan pelaporan dalam aspek lingkungan dan dampak terhadap lingkungan
  5. Peningkatan database spasial unit usaha pertambangan
Nah, bagi yang berminat silahkan hubungi saya di 085694924971 dan dapatkan diskon dengan penawaran terbaik.

Intinya, dengan teknologi LiDAR berbagai kendala yang ditemui yang ditemui dalam survey teresterial dapat dengan mudah dan cepat diatasi, termasuk perbandingan biaya survey yang cukup signifikan.

Tidak ada komentar: