Kami merupakan lembaga jasa konsultan yang memiliki spesialiasi dan keahlian dalam menyediakan kapasitas maupun jasa profesional inovatif dalam mendukung dan mempromosikan pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, melalui pendekatan Keruangan, Kewilayahan, dan Ekologi Landscap serta ditunjang dengan prinsip-prinsip scientific serta strategi komunikasi yang efektif.

Sabtu, 19 Oktober 2013

PODES (POTENSI DESA)

Sedikit pemahaman mengenai data PODES.
      
Data hasil pendataan Potensi Desa (Podes) hingga saat ini merupakan satu-satunya sumber data tematik berbasis wilayah yang mampu menggambarkan potensi suatu wilayah setingkat desa di seluruh Indonesia. Data Podes tersebut dapat diolah sehingga dihasilkan informasi penting berbasis wilayah untuk berbagai keperluan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Sebagai contoh, data Podes digunakan untuk mengidentifikasi desa yang masih diklasifikasikan sebagai desa tertinggal dan diduga sebagai wilayah yang dihuni oleh penduduk miskin. Sejalan dengan waktu, kebutuhan terhadap data dan informasi kewilayahan hingga wilayah terkecil dirasakan semakin beragam dan mendesak untuk bisa dipenuhi.

    Pendataan Podes telah dilaksanakan sejak tahun 1980 bersamaan dengan penyelenggaraan Sensus Penduduk 1980. Pengumpulan data Podes dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dalam kurun waktu 10 tahun, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Sensus Penduduk, Sensus Pertanian dan Sensus Ekonomi. Namun demikian sejak tahun 2008, pendataan Podes dilaksanakan secara independen dari rangkaian kegiatan sensus. Kuesioner yang digunakan juga sebanyak 3 (tiga) jenis, yaitu kuesioner desa, kuesioner kecamatan dan kuesioner kabupaten/kota. Hal ini dilakukan demi menjaga akurasi dan kelengkapan data.

      Data Podes tidak terkait dengan manajemen pelaksanaan Sensus Pertanian. Namun demikian kuesioner yang digunakan dilengkapi beberapa pertanyaan terkait pertanian yang bertujuan untuk membantu kelancaran pelaksanaan Sensus Pertanian.  Selain itu pendataan Podes kali ini sedikit berbeda dengan pendataan Podes sebelumnya karena Podes 2011 diintegrasikan dengan Sensus Infrastruktur Desa. Sensus Infrastruktur Desa dilaksanakan untuk mengumpulkan data kualitas infrastruktur fasilitas kesehatan dan pendidikan negeri yang ada di desa. Fasilitas kesehatan yang didata adalah: Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Polindes, dan Posyandu. Fasilitas pendidikan yang  didata adalah semua sekolah negeri SD/sederajat, SMP/sederajat dan SMU/sederajat.

     Padatnya jadwal kegiatan BPS ditambah lagi dengan diintegrasikannya Sensus Infrastruktur Desa ke dalam kegiatan pendataan Podes 2011 akan sangat mempengaruhi volume tugas di lapangan. Oleh karena itu semua pihak terkait diharapkan dapat merancang sejak dini pembagian tugas bagi para pelaksana dengan sebaik-baiknya, sehingga semua kegiatan dapat diselesaikan tepat waktu. Selain itu perhatian yang  maksimal bagi terjaganya mutu data sangat diperlukan karena data Podes adalah data kewilayahan yang akan sangat mudah diidentifikasi akurasi maupun kesalahannya.
      Pendataan Podes tidak hanya ditujukan untuk menghasilkan data spesifik bagi keperluan pembangunan wilayah, tetapi juga dimaksudkan untuk memberikan indikasi awal tentang fakta-fakta potensi wilayah, infrastruktur/fasilitas serta kondisi sosial-ekonomi dan budaya di setiap desa/kelurahan.

Secara umum tujuan pelaksanaan Pendataan Podes adalah:
  • Menyediakan data tentang keberadaan dan perkembangan potensi yang dimiliki desa/kelurahan yang meliputi: sosial, ekonomi, sarana, dan prasarana wilayah,
  • Menyediakan data untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan perencanaan wilayah di tingkat nasional dan tingkat daerah,
  • Melengkapi penyusunan kerangka sampling (sampling frame) untuk kegiatan statistik lain lebih lanjut,
  • Menyediakan data bagi keperluan penentuan klasifikasi/tipologi desa (urban dan rural), desa tertinggal dan tidak tertinggal, dan sebagainya,
  • Menyediakan data pokok bagi penyusunan statistik wilayah kecil (Small Area Statistics).

     Podes dilaksanakan di seluruh desa/kelurahan yang berada di wilayah  Indonesia. Keluaran hasil pendataan Podes ini berupa publikasi yang memuat data tentang potensi yang dimiliki desa/kelurahan. Publikasi provinsi berisi data-data potensi desa yang dirinci per kabupaten/kota sedang publikasi Indonesia dirinci per provinsi. Data-data yang disajikan secara umum dikelompokkan dalam beberapa subjek antara lain:
1.       Sumber Daya Manusia
2.       Sumber Daya Alam
3.       Lingkungan Hidup
4.       Fasilitas pendidikan
5.       Fasilitas kesehatan
6.       Fasilitas ekonomi
7.       Prasarana dan sarana transportasi, komunikasi
8.       Pertanian

       Hasil pendataan Podes diharapkan akan menjadi sumber data kewilayahan yang dapat diandalkan. Selain itu juga akan menjadi acuan bagi penyusunan kerangka sampel wilayah adminstratif bagi pelaksanaan sensus/survei atau kegiatan BPS.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Pelatihan Software GIS Tingkat Dasar, Menengah dan Mahir

Secara umum Sistem informasi geografis atau sering disebut geographic information system (GIS) merupakan kumpulan sistem dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data memasukan, mengelola, menganalisa dan menampilkan semua informasi geografi.
Dengan SIG memungkinkan kita dapat dengan mudah memahami, mengerti, menginterpretasikan serta membuat visualisasi data geografi sehingga dapat mengetahui pola, hubungan dan tren dalam bentuk output peta tematik, tabel dan grafik serta laporan deskripsi.
Pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Geografis memiliki peranan yang penting dalam berbagai bidang dewasa ini, dengan kemajuan teknologi dan metode yang semakin berkembang berbagai persoalan keruangan yang pada awalnya memerlukan proses yang rumit dan memakan waktu, menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
Untuk menguasai aplikasi GIS secara khusus tentunya memerlukan kemampuan sumberdaya manusia dan alat yang memadai. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan hasil pengolahan data spasial yang baik dan optimal.
Pelatihan Aplikasi GIS tingkat dasar sendiri adalah pelatihan yang dirancang selama 2 - 3 hari. Dalam pelatihan diharapkan peserta pelatihan dapat memulai untuk belajar, mengenal dan menguasai prinsip-prinsip Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan software ArcGIS dan juga Open source.  Peserta pelatihan akan mempunyai kemampuan untuk membuat dan mengelola data spasial serta peta digital. Data spasial tersebut berguna dalam pengambilan berbagai keputusan seperti perencanaan, proyek di lembaga/institusi, pemetaan khususnya dalam konteks perencanaan dan pengelolaan SDA.
Materi Pelatihan
Penyampaian materi pelatihan dilakukan secara bertahap mengenai konsep hingga praktek aplikasi GIS praktis dengan software GIS. Pelatihan dilakukan dalam suasana informal dengan menekankan pada praktek study kasus yang dihadapi oleh peserta.
Hasil pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta akan mampu mengolah berbagai jenis data menjadi data GIS / data spasial, dan memiliki kemampuan dalam menyajikan berbagai data dalam bentuk spasial yang siap pakai sesuai dengan tujuan pengguna.
Metode pelatihannya
  • Pelatihan dilakukan selama 2 – 3 hari
  • Pelatihan dilakukan sesuai kesepakatan
  • Jumlah peserta dibatasi minimal 2 orang dan maksimal 4 orang untuk efektifitas.
  • Peserta wajib menyediakan Laptop sendiri
  • Presentasi dari narasumber dengan sesi diskusi / tanya jawab
Fasilitas Pelatihan
  • Manual / Modul GIS
  • Dokumentasi dan materi pelatihan (softcopy)
  • Akomodasi selama pelatihan (optional)
  • Konsumsi selama pelatihan
Biaya Pelatihan
Tersedia paket pelatihan sesuai dengan kebutuhan  silahkan hubungi kami di 085694924971
email: citrageografi@yahoo.com

Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi :